[email protected] +96 125 554 24 5
Sec Bottom Mockup
Blog Detail Image 1

PPG Insan Unggul Gelar Pelatihan Tilawati untuk Tingkatkan Kompetensi Guru Mengaji

Serang (14/6). Penggerak Pembina Generus (PPG) Insan Unggul melalui Bidang Tenaga Pendidik (Tendik) dibawah naungan DPD LDII Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengadakan Pelatihan Tilawati di Gedung DPW LDII Banten. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas para guru mengaji dalam mengelola kelas pengajian yang lebih efektif, interaktif, dan menyenangkan.

Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni H. Nur Annas, Ust. Arga, dan Ust. Ari. Pemateri memberikan materi yang menyeluruh seputar metode Tilawati dan strategi manajemen kelas dalam konteks pembelajaran Al-Qur’an.

Dalam pemaparannya, H. Nur Annas menekankan pentingnya peran guru dalam membangkitkan semangat santri untuk aktif mengikuti kegiatan pengajian. Menurutnya, pengajian bukan sekedar rutinitas keagamaan, tetapi juga media strategis dalam membentuk karakter santri sejak dini. “Jika santri semangat mengikuti pengajian, maka kita sedang membangun pondasi bagi lahirnya generasi emas yang tangguh, berakhlak, dan berilmu,” tuturnya.

Ust. Arga memfokuskan materinya pada aspek teknis manajemen kelas, mulai dari perencanaan pembelajaran, penyusunan target harian, hingga strategi menciptakan suasana belajar yang kondusif dan partisipatif. Ia juga membagikan berbagai tips praktis dalam menghadapi tantangan di lapangan, seperti variasi metode mengajar, pemanfaatan media belajar, dan penanganan perilaku santri yang beragam. “Guru harus mampu membaca dinamika kelas dan tetap kreatif agar santri tidak jenuh,” ujarnya.

Sementara itu, Ust. Ari membahas pentingnya refleksi dan evaluasi dalam setiap proses pembelajaran. Ia mendorong para guru untuk tidak hanya fokus pada penyampaian materi, tetapi juga mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan. “Guru yang baik bukan hanya mengajar, tapi juga terus belajar. Evaluasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas,” jelasnya.

Ketiganya sepakat bahwa seorang guru mengaji harus memiliki rencana pembelajaran yang jelas, dijalankan secara konsisten, dan dievaluasi secara berkala. Lingkungan belajar yang positif juga diyakini dapat meningkatkan motivasi santri, baik dalam aspek keagamaan maupun pengembangan karakter dan kepribadian.

Di akhir sesi, para narasumber mendorong agar pelatihan semacam ini dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Dengan begitu, para guru dapat terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan generasi saat ini.

“Pelatihan Tilawati bukan sekedar peningkatan metode membaca, tapi merupakan upaya membentuk sistem belajar yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak jangka panjang. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberikan manfaat luas,” pungkas H. Nur Annas mewakili seluruh pemateri.