

Fokus Peningkatan SDM LDII Banten Gelar Keakraban dan Temu Mahasiswa
Serang (16/3) Generasi penerus harus memiliki karakter profesional religius, terutama di lingkungan kampus. Mahasiswa jangan lalai, malas dan santai dalam menyelesaikan studi. Jangan pula terpengaruh dengan pergaulan yang tidak sehat dan hal-hal yang negatif. LDII berkomitmen untuk rutin mengadakan pengajian guna membentengi mahasiswa dari pengaruh negatif tersebut.
Hal itu ditegaskan Ketua DPW LDII Banten, H. Dimo Tono Sumito dalam acara Temu Mahasiswa LDII cilegon dan serang di gedung DPW LDII Banten, Pengajian yang diadakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Banten itu diikuti puluhan mahasiswa dan dirangkaikan dengan buka puasa bersama.
Pengajian mahasiswa LDII cilegon dan serang ini para mahasiswa yang menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi yang ada di banten. Selain itu, acara di awali mengikuti asrama Al-Qur'an secara online dari pondok wali barokah kediri, yang memungkinkan partisipasi dari daerah lain, termasuk Serang. “Kami mengumpulkan SDM-SDM pemuda LDII, khususnya mahasiswa yang ada di Cilegon dan serang. Dalam pengajian ini, kami bahas bagaimana cara mahasiswa bisa sukses di dunia dan akhirat,” kata Dimo.
Dimo menyampaikan pengajian ini insyaallah rencananya bakal dilaksanakan se provinsi. Misalnya, jika pengajian dilaksanakan di dua kota Cilegon dan serang, acara ini akan terbuka untuk umum, namun mahasiswa LDII diharapkan untuk hadir sebagai peserta utama. “Harapannya, dengan pengajian rutin ini, mahasiswa bisa lebih fokus menyelesaikan kuliahnya dan siap mandiri dengan memiliki pekerjaan atau bisnis yang dapat membantu orang tua,” jelas dia.
Pengajian ini juga membahas pentingnya wawasan organisasi dalam membangun komunitas yang terarah. Organisasi diharapkan dapat menjadi kontrol bagi anggotanya, memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan tetap dalam koridor yang positif untuk bangsa. Melalui organisasi, para mahasiswa diharapkan dapat berperan lebih besar dalam pembangunan bangsa dan negara.
Koordinator mahasiswa kota Cilegon, Farhan Febri "Mahasiswa harus bisa saja rukun, meski berbeda pendapat, namun kekompakan membutuhkan kesamaan pendapat, visi, sampai bagaimana memulai dan mengakhiri pekerjaan. Wujud nyata kompak, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadits Bukhori: “Orang iman terhadap orang iman yang lain sebagaimana bangunan yang bagian-bagiannya saling memperkuat”, ungkapnya.
Pada kesempatan itu, LDII juga memberikan dukungan penuh terhadap program Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM), yang memungkinkan mahasiswa untuk mendalami ilmu agama sekaligus menyelesaikan kuliah mereka. Diharapkan, setelah lulus, mahasiswa LDII tidak hanya menjadi sarjana yang berkompeten di bidangnya, tetapi juga menjadi mubaligh yang dapat menyebarkan kebaikan kepada masyarakat. Dengan demikian, ujar Dimo, mahasiswa LDII akan memiliki karakter yang profesional religius serta dapat berkiprah secara positif di tengah masyarakat.